Wednesday, January 05, 2005

asal mula orang Batak

Asal Mula Nama Orang Batak & MarganyaPada jaman dahulu kala, hiduplah seorang pendekarwanita, Butet namanya. Sebelum lulus dari Pandapotansilat, ia harus menempuh ujian Nasution. Agar bisaberkonsentrasi, dia memutuskan untuk menyepi kegunung dan berlatih.Saat di perjalanan, Butet merasa lapar sehinggamemutuskan untuk mampir di Pasaribu setempat.Beberapa pemuda tanggung yang lagi nonton sabungayam sambil Toruan, langsung Hutasoit-soit melihatButet yang seksi dan gayanya yang Hotma itu. TapiButet tidak peduli, dia jalan Sitorus memasuki rumahmakan tanpa menanggapi, meskipun sebagai perempuanyang ramah tapi ia tak gampang Hutagaol denganSembiring orang.Naibaho ikan gurame yang dibakar Sitanggang denganBatubara membuatnya semakin berselera. Apalagidiberi sambal terasi dan Nababan yang hijau segar.Setelah mengisi perut, Butet melanjutkan perjalanan.Ternyata jalan ke sana berbukit-bukit. KadangNainggolan, kadang Manurung. Di tepi jalandilihatnya banyak Pohan. Kebanyakan Pohan Tanjung.Beberapa diantaranya ada yang Simatupang diterjangbadai semalam.Begitu sampai di atas gunung, Butet berujar "Wow,Siregar sekali hawanya" katanya, berbeda dengankampungnya yang Panggabean. Hembusan Perangin-anginpun sepoi-sepoi menyejukkan, sambil diiringi Riamamusik dari mulutnya. Sejauh Simarmata memandangwarna hijau semuanya. Tidak ada tanah yang Girsang,semuanya Singarimbun.Tampak di seberang, lautan dan ikan Lumban-lumban.Terbawa suasana,mulanya Butet ingin berenang. Tetapiyang ditemukannya hanyalah bekas kolam Siringo-ringoyang akan di-Hutauruk dengan Tambunan tanah.Akhirnya, dia memutuskan untuk berjalan-jalan dipinggir hutan saja,yang suasananya asri, meskipunnggak ada Tiurma melambai kayak di pantai.Sedang asik-asiknya menikmati keindahan alam,tiba-tiba dia dikejutkan oleh seekor ular yangsangat besar. "Sinaga!" teriaknya ketakutan sambillari Sitanggang-langgang. Celakanya, dia malahterpeleset dari Tobing sehingga bibirnya Sihombing.Karuan Butet menangis Marpaung-paung lantarankesakitan. Tetapi dia lantas ingat, bahwa sebagaipendekar pantang untuk menangis. Dia harus Togar.Maka, dengan menguat-nguatkan diri, dia pergi ketabib setempat untuk melakukan pengobatan.Tabib tergopoh-gopoh Simangunsong di pintu untukmenolongnya. Tabib bilang, bibirnya harusdi-Panjaitan. "Hm, biayanya Pangaribuan" kata sang tabib setelahmemeriksa sejenak."Itu terlalu mahal. Bagaimana kalau Napitupulusaja?" tawar si Butet."Napitupulu terlalu murah. Pandapotan saya kankecil"."Jangan begitulah. Masa' tidak Siahaan melihat bibirsaya Sihombing begini? Apa saya mesti Sihotang,bayar belakangan? Nggak mau kan ?""Baiklah, tapi pakai jarum yang Sitompul saja" sahutsang mantri agak kesal."Cepatlah! Aku sudah hampir Munthe. Saragih sedikittidak apa-apalah".Malamnya, ketika sedang asik-asiknya berlatih sambilmakan kue Lubis kegemarannya, sayup-sayup diamendengar lolongan Rajagukguk. Dia Bonar-bonarketakutan. Apalagi ketika mendengar suara disemak-semak dan tiba-tiba berbunyi "Poltak!" kerassekali. "Ada Situmorang?" tanya Butet sambil memegangtongkat seperti stik Gultom erat-erat untukmenghadapi Sagala kemungkinan. Terdengar suara pelan, "Situmeang". "Sialan, cumakucing..." desahnya lega. Padahal dia sudah sempatberpikir yangSilaen-laen. Selesai berlatih, Butet-pun istirahat.Terkenang dia akan kisah orang tentang Hutabarat dibawah Tobing pada jaman dulu dimana ada Simamora,gajah Purba yang berbulu lebat. Keesokan harinya,Butet kembali ke Pandapotan silatnya. Di depan ruangujian dia membaca tulisan: "Harahap tenang! Adaujian."Wah telat, emang udah jam Silaban sih". MakaSiboru-boru dia masuk ke ruangan sambilmenyanyi-nyanyi. Di-Tigor-lah dia sama gurunya"Butet, kau jangan ribut!, bikin kacau konsentrasitemanmu!"Butet, dengan tanpa Malau-malau langsung Sijabattangan gurunya, "Nggak Pakpahan guru,sekali-sekali?!".Akhirnya, luluslah Butet dan menjadi orang yangdisegani karena mengikuti wejangan guru Pandapotansilatnya untuk selalu, "Simanjuntak gentar,Sinambela yang benar!"

No comments: