Monday, February 05, 2007

Long Road To Heaven (2)


Saya lanjutkan apa saja uneg-uneg saya tentang film ini:
well....saya sempat terhenyak saat menonton film ini karena kalau kita tidak memperhatikan dengan seksama maka akan muncul beberepa Q's yang mungkin akan misleading.

Saat bom meledak...banyak orang yang berlarian dan banyak yang terluka atau tewas--as we all know all along. But then, satu hal yang membuat saya terus teringat film ini adalah:
-betapa lambannya para petugas rumah sakit dan orang orang yang membantu. Saya kira itu semua adegan slow motion..tapi bukan. nah, akhirnya....momen yang dramatis tidak bisa terwakilkan dari para pemainnya. Kurang greget. Mereka terlalu lamban untuk menggambarkan suasana chaos di saat itu.

Beberapa hal yang menghenyakkan:
Saat Hannah (pemeran utama) bertemu dengan Haji Ismail di lokasi kejadian....
mengapa tiba tiba ada pertanyaan muncul "why you keep killing us?" dari manakah ide datangnya pertanyaan semacam itu..apakah hanya karena melihat Pak Haji> ataukah...karena memang begitu saat itu.

Film ini baru terasa 'inti'nya....ketika muncul Mr. Dawson yang sangat realistik penggambarannya sebagai bapak yang kebingungan mencari anaknya--Julie. Di tengah tengahnya dibumbui percakapan tentang siapa yang harus disalahkan dan bagaimana kita menyikapi tragedi ini.
(terus terang..baru pada adegan ini..saya tertarik untuk melanjutkan film ini)..tapi sayang adegan tsb. hanya sementara dan tak dikembangkan lagi...

---------
apalagi....setelah menunggu kejutan-kejutan lain...ternyata penggambaran pertemuan pertemuan Dr. Azhari, Hambali, Mukhlas dan teman temannnya dalam merencanakan niat mereka untuk mengebom Bali...sungguh terlalu puanjang...

tapi asyiknya adalah: TERNYATA di dalam tubuh mereka pun ada intrik, pengkhianatan, dan persekongkolan.
(Pasti pihak pembuat film tidak akan menggambarkan ini bila kenyataannya tidak demikian).

------------
Hal lain adalah: film ini mungkin sedikit upsetting bagi mereka yang tidak bisa menerima perbedaaan dan bagi mereka yang tidak berpikiran luas. Jadi...film ini akan berbahaya bila ditonton tanpa pemahaman yang dalam tentang keberagamaan dan toleransi.

Banyak ironi dan hal menarik terjadi dalam penggambaran film ini?. Mau tahu?

- Permainan salah seorang teroris sungguh mencengangkan. wah bener bener membuat sebel, senyum, geli. Pantas dia dapat Citra:) itu kalau tak dikembalikan lagi lho.
- Ada seseorang bernama Haji Ismail yang memiliki Hostel di dekat Sari dan Paddy's Club. Dia banyak menolong para korban tragedi ini.
- Benarkah ada dua orang polisi yang SEMPAT menilik lokasi tempat penyimpanan dan pembuatan bom di sebuah rumah kontrakan di Bali tempat para teroris merencanakan niatnya? Apalagi....dua orang polisi itu digambarkan 'stupid enough' to think bahwa mereka hanya sebuah bengkel. apalagi....setelah mereka 'disogok' dua buah HP:) waduh.....kog begini ya.
pastinya ini fakta. kalau bukan, masa' digambarkan seperti itu?
- ada lagi fakta: saat itu ada hotel yang hanya mau menerima korban orang asing; jadi menolak orang Indonesia sebagai korban untuk ditangani.
benerkah begene ini saat itu terjadi hal hal itu?

lagi-lagi pembuat film takkan berani menggambarkan ini bila ini bukan fakta? ya'kan?

- ada percakapan antara Hannah dan Pak Haji yang akhirnya mengaitkan tragedi WTC dengan Bom Bali. touching point di film ini.

- Sopir pembawa bom bali yaitu Jimi dan Arnasan ternyata tidak bisa sopir mobil!. bisa pun itu hanya luruuuus dan ngerem. lucu sekali penggambarannya. Benarkah bgt?
lagi lagi tak mungkin dibuat sedemikian rupa bila bukan fakta?

- Hal yang ironis lagi: kata kata salam diucapkan saat merakit bom. bener bener suatu adegan yang miris dan bisa jadi upsetting buat yang tidak berpandangan luas dalam melihat sesuatu.

- Satu hal yang paling mencengangkan:
benarkan Noordin mengebom Bali hanya karena dia melihat seorang turis di Pukhet, Thailand memakai kaos ' I love Bali' ??? is it that simple?
hmmm....lagi lagi nggak mungkin hal itu ada dalam film bila itu bukan fakta. benarkah demikian?

film ini layak ditonton bagi siapa pun yang ingin hal lain di perfilman Indonesia.

Long Road to Heaven: Jalan Panjang Menuju Surga...
karena saking panjangnya penggambaran para kelompok teroris yang memakan waktu lama.....bisa bisa memang artinya....mereka menempuh jalan panjang untuk ke Surga dengan cara meneror.....
dan benarkah dengan cara begitu?


-

No comments: